Rupa Rupi
Ini adalah blog berisi sharing saya tentang rupa-rupa. Mulai dari tips dan cerita jalan-jalan, sampai resep masakan. Semoga bermanfaat ya.. ^_^
Senin, 13 Juni 2016
Masjid Al Ridwan, Masjid Ridwan Kamil-Liburan Ke Bandung
Menginap di Hotel Stevie G-Liburan ke Bandung
Akhirnya mulailah saya browsing hotel yang cocok di kantong dan di hati. Hehe.. Seperti biasa, saya selalu cari hotel dan tiket di beberapa situs, supaya ketemu yang paling pas. Biasanya saya buka di Agoda, Traveloka atau Trivago.
Kali ini saya ingin mengajak keluarga menginap di hotel yang unik. Setelah dicari-cari, dapatlah Hotel Stevie G karena beberapa alasan :
- Letak hotel ini di jalur ke arah Lembang (karena kami ingin berwisata di sekitar Lembang) dan tidak jauh dari kota
- Harga kamarnya cukup murah (dengan penawaran dari Agoda)
- Dekorasinya unik, mulai dari resepsionis sampai tema kamarnya yang berbeda-beda, "instagrammable" banget :D
Kami sampai hotel sekitar pukul 15.00. Kebetulan jam check in hotel adalah pukul 14.00, jadi waktunya sudah pas.
Anak saya yang terkecil senang sekali melihat ruang resepsionis yang didekorasi unik, dengan patung-patung domba di tengah ruangan. Sayangnya petugas resepsionis kurang ramah menyambut tamu. Mungkin dia lelah karena kawan-kawannya belum balik dari cuti lebaran..
Untungnya dekorasi kamar yang unik segera menggantikan kekecewaan kami akibat aroma kamar yang tak enak. Kamar kami bertema Deer Hunter alias Pemburu Rusa. Tiap kamar di Stevie G memang diberi nama sesuai temanya.
Dinding kamar diberi wallpaper bernuansa hutan. Figur kepala rusa ditempel di salah satu dinding kamar. Di sisi lain digantungkan dummy senapan laras panjang. Lampu yang digantungkan di tengah ruangan pun unik, dengan bentuk bulat, kembang-kembang, sehingga memantulkan bayangan bunga ke dinding kamar.
Tempat tidur hanya ada 1 buah tapi cukup besar, untuk menampung saya, suami dan 2 anak perempuan kami. Anak laki-laki kami tidur sendiri di sofa yang juga cukup besar untuk menampung tubuhnya yang bongsor. Tersedia pula 4 buah bantal besar yang empuk-empuk. Lumayanlah buat istirahat semalam.
![]() |
Tangga cukup tinggi menuju restoran |
![]() |
Dekorasi ruang resto yang unik |
![]() |
Bar di resto, tempat minum welcome drink |
![]() |
Meja-kursi resto dengan view lembah ke arah Bandung |
![]() |
Tempat duduk-duduk di resto yang cukup nyaman |
Posisi restoran di depan hotel, dengan tangga yang cukup tinggi untuk mencapai ruang makan. Tempat ini kurang bisa direkomendasikan untuk warga lansia, karena terlalu banyak tangga. Tapi buat Anda yang suka selfie, hotel ini cukup "instagrammable".
Rabu, 29 Juli 2015
Liburan di Atlantis Water Park
Sabtu, 25 Juli 2015
Alternatif cedera lutut
Lokasinya di Jl. Gading Indah Utara VII NH 12 No. 18, Kelapa Gading. Jam praktek pagi 8.00-11.00, dan sore 15.00-17.00. Hari Minggu/ hari besar hanya praktek sore hari.
Dari gerbang masih lurus, mentok belok kanan, setelah melewati Taman Toga, ketemu Jl. Gading Indah Utara VII. Rumah sinshe sederhana, berpagar oranye dengan plang keciil seperti kartu namanya yang diperbesar.
![]() |
Kartu nama Hendro Gunawan |
Biaya pengobatan ke sini tidak dipatok, alias sukarela, jika tidak ada suntikan atau obat yang harus diberikan. Di meja sinshe disediakan amplop-amplop angpao berwarna merah untuk memasukkan uang pembayaran. Rata-rata orang kasih Rp. 100.000 per kedatangan.
![]() |
Amplop angpao di meja |
![]() |
Shinse Hendro sedang memberi konsultasi |
Jika shinse sedang berhalangan, ada asisten yang siap menggantikannya. Namanya Aming. Dia juga cukup terampil dan ramah kepada semua pasien.
|
Sudah beberapa kali Rifa diterapi di sini, alhamdulillah hasilnya memuaskan :)
![]() |
Air mineral bermotif kartun di ruang tunggu, disukai anak-anak |
Selasa, 21 Juli 2015
Lebaran.. "Wisata Makam"
Minggu, 19 Juli 2015
Libur Lebaran di Mall
Saat lebaran biasanya para asisten rumah tangga mudik ke kampung halaman masing-masing. Para majikan yang ogah kerepotan dengan pekerjaan rumah tangga dan punya kelebihan uang bisa memilih liburan ke hotel atau keluar kota. Sementara yang budgetnya terbatas, harus bersyukur bisa berkumpul bersama keluarga saat libur, berbagi tugas rumahan, berwisata seputar kota tempat tinggal.
Tahun ini, libur lebaran kami nikmati di Jakarta saja. Menjelang sore di hari kedua lebaran, anak-anak dan keponakan saya mulai bosan di rumah. Mereka ngajak nonton bioskop. Harga tiket nonton sekarang Rp.60.000. Kalau mbayarin 3 anak+2 keponakan, banyak juga yaa... sementara kebutuhan lain masi banyak euyy.. Terpaksa deh anak2 pakai uang angpao masing-masing. Hehee maaf ya anak-anak... ortu kalian lagi tongpes nih..
Cari-cari jadwal nonton bioskop sekitar Depok di www.21cineplex.com kok ga ketemu-ketemu... eealahh ternyata salah input lokasi... Depok di website itu masuknya wilayah Bogor, bukan Jakarta.
Hari itu, 18 Juli 2015, film yang menarik menurut saya hanya Ant Man. Tapi anak-anak lebih kepingin nonton Comic 8, komedi lokal yang menampilkan para stand up komedian alias komika.
Datang ke Margo City sudah jam 18.30. Film mulai jam 19.00. Tempat duduk yang ada tinggal 6, itu pun baris paling depan, padahal kami ber-9. Terpaksa deh nonton yang jam 21.25...
Sambil nunggu waktu, anak-anak lelaki nyebrang ke Detos, cari sandal titipan atok alias kakek mereka. Saya dan anak-anak perempuan melipir ke toko buku Gunung Agung.
Di tengah "perjalanan" menuju toko buku, banyak kios dekat food court yang menawarkan jajanan berbentuk unik. Ayin dan Rifa kepingin beli es krim. Saya juga penasaran karena melihat tampilan gerai dan bentuk yang tidak seperti es krim kebanyakan.
Ayin dan saya mencoba es krim ala Korea, namanya Jeju, dengan bentuk cone seperti huruf J. Cone-nya lebih tebal daripada ice cone biasa, teksturnya mirip snack Momogi, tapi lebih padat dengan rasa agak manis. Pilihan rasa es Jeju saat itu hanya strawberry dan green tea. Saya pilih dua-duanya. Ayin lebih tertarik yang strawberry. Sayangnya, menurut saya, dengan harga Rp.18.000, rasa jajanan ala korea itu tak seunik tampilannya.. :(
Lain dengan Rifa, dia pilih Es Krim Uncle Singapore. Sebenarnya menurut saya rupa es krim itu biasa aja. Mirip kayak es puter abang-abang keliling yang disajikan dengan selembar roti tawar. Hanya saja es krimnya lebih padat, berbentuk kotak, dan roti tawarnya berwarna warni pastel yang cantik. Sepotong es kirim berlapis roti itu dibanderol Rp 16.000. Rasanya? Ehmmm... biasa aja..
Tak terasa, jam sudah menunjukkan 21.00, pintu teater 2 sudah dibuka. Kami pun bergegas masuk ruang bioskop.
Film Comic 8 : The Casino King dibuka dengan adegan para komika yang terbuang di sebuah pulau penuh buaya raksasa. Meskipun beberapa adegannya cukup kejam karena ada beberapa orang yang ceritanya dimakan buaya, tapi dasar pelawak, tetap saja banyak sisipan kekonyolannya.
Alur film yang maju mundur membuat agak membingungkan di awal. Untungnya akting para komika bikin filmnya cukup menghibur. Ceritanya para komika direkrut menjadi agen rahasia untuk membongkar pusat perjudian King Casino. Setelah nonton hampir 2 jam, ternyata film itu baru sekuel pertama dari The Casino King. Jadi masih harus lanjut bagian kedua Februari 2016 mendatang !
Keluar dari bioskop, Mall sudah sepi dan gelap. Ya iyalah.. sudah hampir jam 12 malam! Tapi anak-anak masih belum ngantuk..malah minta makan! Astaga.. Untunglah di Margonda ada KFC buka 24 jam. Jadilah kami tutup acara nge-mall lebaran dengan makan ayam si kakek Sanders..
Jumat, 17 Juli 2015
LEBARAN TIBA.. LEBARAN TIBA...
Kali ini kami berlebaran di Jakarta saja, mengingat orang tua saya sedang diundang kakak yang tinggal di Jerman bersama keluarganya. Anak-anak sudah sejak semalam menginap di rumah "uci dan atok" alias rumah mertua saya di Depok.
Setiap tahun, anak-anak kami memang lebih suka ber-hari pertama dan kedua-Lebaran di sana, karena setelah sholat Ied, mereka akan keliling di seputar perumnas tempat tinggal uci dan atok, bersama anak-anak lainnya. Bukan sekedar karena di sana lebih rame (dibandingkan dengan suasana di rumah ortu saya yang lokasinya di pinggir jalan besar dan jarang ada anak-anak kecil), tapi juga karena ada tradisi seperti "Trick or Treat"-nya Halloween! Anak-anak yang berkunjung dan bersalaman ke tetangga-tetangga akan mendapat....ANGPAO ! Selain itu keluarga suami yang dikunjungi maupun yang berkunjung ke rumah mertua pun tak lupun turut "menyawer" anak-anak.
Tradisi memberi angpao kepada anak-anak kecil saat Lebaran ini tidak pernah saya alami waktu kecil. Di keluarga saya tidak ada kebiasaan seperti itu. Saya dan kakak-kakak sudah cukup hepi ketika diajak "pulang kampung" ke Magelang saat eyang saya masih ada, wiskul selama perjalanan, lalu berkunjung ke rumah para kerabat sambil mencicipi kue-kue dan hidangan khas lebaran, seperti kaastengel, nastar, pastel isi abon (hanya ada dan nikmat saat kami berlebaran di Magelang!), opor ayam, ketupat, sambel goreng ati dan capcay.
Sejak menikah dengan suami yang beda suku, barulah terasa indahnya perbedaan.. ^_^
Ayah mertua orang Pontianak, ibu mertua orang Padang. Lebaran dipersatukan dengan ketupat, opor ayam, sayur labu dan rendang. Meskipun menunya sekilas mirip.. tetap ada ketupat dan opor, tapi yang namanya "rendang" sebelum saya menikah, tidak pernah ada dalam susunan menu Lebaran. Selain bukan tradisi Jawa, bikinnya juga susah dan lama... hehee.. :p
Ada yang unik ketika kami berlebaran di Pontianak tahun 2006. Di sana, setiap kali berkunjung ke rumah kerabat, ada kue yang selalu dihidangkan : LAPIS LEGIT ! Mulanya nikmat sekali mencicipi kue nan manis dan legit itu, sesuai namanya.. Tapi saat harus berkunjung ke 10 rumah dalam sehari dan memakan kue yang sama (meskipun tampilannya beda-beda, ada yang garis-garis, ada yang kotak-kotak, ada juga yang digulung), dari enak lama-lama jadi enek juga... x-p
Tradisi lain khas Lebaran adalah mengunjungi sanak saudara, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat (maksudnya nyekar alias mengunjungi makam). Biasanya pada hari pertama, kami berkunjung ke rumah-rumah Om dan Tante dari suami. Hari kedua kami stand by di rumah mertua, menyambut kunjungan keluarga adik-adik mertua ke sana.
Saat menyusuri jalanan menuju rumah-rumah kerabat di hari pertama Idul Fitri, terasa benar kepadatan ibukota.. Walaupun sudah ditinggal mudik sekitar 6 juta penduduknya, jalanan tetaap saja macheett bin fadat.. Apalagi Lebaran tahun ini semua umat merayakan di hari yang sama, makam-makam pun jadi penuh pengunjung, seperti pasar. Mungkin kalau para arwah bisa berkomunikasi, mereka pun senang sekali dengan ramainya kunjungan para kerabatnya.
Ada juga yang memaknai "Lebaran" sebagai sesuatu yang bertambah lebar. Secara positif diartikan sebagai pintu maaf yang terbuka lebar dari Sang Pencipta dan sesama. Di sisi lain, ada juga yang bertambah lebar, terutama jika nafsu makan tidak bisa dikontrol akibat terpancing variasi hidangan bersantan, berminyak, berlemak, rendah serat, tinggi karbo dan kolesterol.. hehhh... jadilah BADAN yang LEBARAN... hahaa....