Sabtu, 25 Juli 2015

Alternatif cedera lutut

Buat kamu yang cedera sendi dan otot akibat olah raga atau benturan dan cari alternatif selain dokter, di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara ada spesialis sendi, namanya bp. Hendro Gunawan.
Entah apakah beliau ini dokter atau sinshe, para pasien ada yang memanggilnya dokter, ada yang bapak saja, juga ada yg sebut sinshe. Kartu nama dan rumah tempat beliau praktek tidak mencantumkan titelnya.

Rifa, anak pertama saya, aktif bergerak dan hobi olah raga, terutama Hockey. Sudah beberapa kali dia kena cedera di lutut dan bahu. Lutut kanan kiri sudah pernah kena sambit bola hockey yang lumayan keras, plus jatuh dengan posisi berlutut. Bahunya sempat nyeri gara-gara benturan dengan sesama pemain saat tanding.

Dasar anak aktif, keluhannya tidak dirasa-rasa, tetap saja dia ikut berbagai macam kegiatan fisik, seperti Pramuka, Paskibra, belum lagi dia harus berjalan kaki cukup jauh dari asrama  ke sekolah di lingkungan pesantrennya.

Nyeri lututnya baru dia rasakan ketika pulang libur semester. Jalannya sampai pincang-pincang.
Berbekal kartu nama yang diberi teman main hockey-nya, saya pun segera membawa Rifa terapi ke sinshe Hendro Gunawan.

Lokasinya di Jl. Gading Indah Utara VII NH 12 No. 18, Kelapa Gading. Jam praktek pagi 8.00-11.00, dan sore 15.00-17.00. Hari Minggu/ hari besar hanya praktek sore hari.

Patokan posisi klinik sinshe Hendro, dari Mall Of Indonesia (MOI) ke bunderan Mall La Piazza, lalu belok kiri ke arah Mal Kelapa Gading (MKG). Di pertigaan Masjid Al Musyawarah yang terletak di samping MKG belok kanan, luruuus saja, lalu masuk gerbang komplek Gading Indah.

Dari gerbang masih lurus, mentok belok kanan, setelah melewati Taman Toga, ketemu Jl. Gading Indah Utara VII. Rumah sinshe sederhana, berpagar oranye dengan plang keciil seperti kartu namanya yang diperbesar.

Kartu nama Hendro Gunawan
Saat kami datang, sudah ada satu pasien yang sedang diterapi. Ketika tiba gilirannya, Rifa ditanya keluhannya, lalu sang sinshe langsung mengurut lutut yang dikeluhkan sakit. Menurut sinshe Hendro, otot lututnya sobek, sehingga harus disuntik. Setelah itu, dia mengurut kembali lutut Rifa dengan alat pijat.

Biaya pengobatan ke sini tidak dipatok, alias sukarela, jika tidak ada suntikan atau obat yang harus diberikan. Di meja sinshe disediakan amplop-amplop angpao berwarna merah untuk memasukkan uang pembayaran. Rata-rata orang kasih Rp. 100.000 per kedatangan.

Amplop angpao di meja



Shinse Hendro sedang memberi konsultasi
Jika shinse sedang berhalangan, ada asisten yang siap menggantikannya. Namanya Aming. Dia juga cukup terampil dan ramah kepada semua pasien.
Aming, asisten sinshe Hendro
Kalau ingin datang ke sini, sebaiknya dikonfirmasi dulu lewat sms, khawatir shinse sedang pulang kampung ke Wonosobo. Karena saya pernah 2 kali "kecele" datang saat beliau sedang liburan.

Sudah beberapa kali Rifa diterapi di sini, alhamdulillah hasilnya memuaskan :)


Air mineral bermotif kartun di ruang tunggu, disukai anak-anak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar